MOMEN-MOMEN PERJUMPAAN
Menjelang ART MOMENTS JAKARTA  ONLINE 2021

“Encounter Moments,” atau ‘momen-momen perjumpaan’, adalah pameran seni rupa yang diselenggarakan di tiga lokasi pameran —Art:1, D Gallerie, CAN’S Gallery,—  Jakarta  untuk  menyembut penyelenggaraan Art Moments Jakarta Online 2021.  Pameran ini memilih istilah perjumpaan (encounter) untuk menegaskan suatu bentuk kelangsungan proses yang terjadi ketika sebuah karya seni rupa ‘selesai’ diciptakan oleh seorang seniman. Setiap bentuk pameran seni rupa adalah kesempatan bagi berlakunya bentuk-bentuk perjumpaan. Pameran ini, “Encounter Moments”, memberi kesempatan bagi berbagai hasil penciptaan untuk berjumpa dengan hasil penciptaan lain, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya untuk dikaitkan dalam kesempatan yang sama. Pameran ini memunculkan semacam ruang-ruang perjumpaan secara artistik maupun  konseptual yang dibagi sebagai tiga bentuk tematik, yaitu : “Nature/ Culture” (Alam/ Budaya) , “Sign/ Symbol” (Tanda/ Simbol), serta “Finite/ Infinite” ( keterbatasan dan ketidak-berbatasan).

Tema ruang perjumpaan yang dipamerkan di CAN’S Gallery, Jakarta adalah tentang tanda atau simbol. Tentu telah menjadi lumrah dikenali, bahwa ekspresi sebuah karya seni rupa adalah simbol tentang makna-makna tertentu yang diimajinasikan oleh seniman yang mengerjakannya. Simbol yang dinyatakan oleh ekspresi seniman tersebut adalah simbol yang bersifat khas, khusus, dan personal. Namun demikian, pengertian tentang sebuah simbol selalu mengikat cara pemahaman bersama, sebuah simbol bersifat konvensional. Maksud dari simbol yang dibayangkan seorang seniman kurang lebih juga akan berkaitan dengan makna-makna tertentu yang bisa dibayangkan oleh orang yang melihatnya (meskipun, tentu, tidak akan sama persis). Sebuah simbol berbeda dengan tanda. Langit yang mendung, bisa jadi, adalah sebuah tanda tentang akan datangnya hujan; tetapi belum tentu harus bermakna sebagai simbol tentang bencana atau tentang kesuburan (hal ini bergantung konteks bagaimana dan dimana peristiwa itu berlangsung). Sebuah tanda akan menggiring kita pada sebuah atau susunan makna-makna tertentu, tetapi akan tetap bersifat umum, terbuka, dan akan membutuhkan konteks bagi proses pemakanaannya secara tertentu. Tanda, meski nampak konvensional, pada kenyataan tetap bersifat terbuka bagai berbagai cara pemberian makna. Karya-karya yang dipamerkan di Can’s Gallery ini seakan-akan bergerak dan dinamis berada di antara kemungkinan ekspresi seni yang berlaku sebagai sebagai tanda dan sekaligus juga sebagai simbol. Seseorang bisa ‘seakan-akan’ mengenal sebuah simbol tertentu, atau tentang bentuk tertentu yang menjelaskan tentang kebiasaan tertentu, tetapi pada kenyataannya ekspresi tersebut tetap bisa bermakna sebagai sesuatu ‘yang lain’.  Sebagai sebuah susunan tanda, ekspresi seni rupa akan terus berusaha untuk melepaskan diri dari kepastian arti sebagaimana ekspresi tersebut dianggap berlaku sebagai sebuah simbol tertentu.

Rizki A. Zaelani
kurator